Fasilitasi KJRI Marseille dalam Festival Film Cannes 2018
By Admin
nusakini.com--Festival Film Cannes ke-71 tahun 2018 telah diselenggarakan di Palais des Festivals Cannes (8–19/5/2018). KJRI Marseille telah melakukan fasilitasi terhadap 5 (lima) orang delegasi dari perusahaan HOOQ Indonesia (perusahaanpenyedia konten digital) dan fasilitasi penyampaian surat undangan terhadap 1 (satu) orang delegasi dari Badan Perfilman Indonesia.
Meski pada tahun ini tidak ada film Indonesia yang diputar, terdapat beberapa produser film Indonesia yang datang untuk menjalin relasi dan mencari peluang kerja sama. Konjen RI Marseille secara khusus menyambut dan menemui produser-produser film Indonesia yang datang ke festival tersebut untuk membahas betapa pentingnya partisipasi film Indonesia dalam ajang festival film seperti ini. Produser yang datang antara lain Ronny Irawan, Peter Handoyo, Hendro Budiono, dan Andreas Setiaputra.
Seperti tahun-tahun sebelumnya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille selalu siap mendukung kegiatan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk di bidang perfilman. "KJRI Marseille siap mendukung dan memfasilitasi upaya promosi ekonomi kreatif perfilman dan upaya kerja sama bidang perfilman antara pelaku industri Indonesia dan Prancis selatan," tutur Konjen Asianto Sinambela.
Beberapa poin diskusi Konjen RI Marseille dengan Head of Content HOOQ Indonesia dan 4 (empat) orang produser film Indonesia adalah sbb :
1.Film bisa dijadikan sebagai sarana untuk mempromosikan Indonesia kepada masyarakat dunia, terlebih masyarakat Eropa. Lewat film, masyarakat Eropa dan dunia bisa melihat potensi yang dimiliki Indonesia sebagai objek yang menarik untuk dijadikan latar pembuatan film.
2.Potensi serta kemampuan yang dimiliki oleh sineas-sineas Indonesia juga bisa dilihat oleh sineas-sineas dunia yang hadir dalam Festival Film Cannes.
3.Konjen RI Marseille juga mengajak produser-produser film Indonesia untuk mau bekerja sama dengan produser-produser film yang ada di Perancis, khususnya Perancis bagian Selatan. Dengan adanya kerja sama tersebut, para produser film bisa menawarkan keindahan panorama Indonesia sebagai latar tempat pembuatan film serta memasarkan film-film buatan anak bangsa untuk ditayangkan di Perancis. Mereka juga dapat menjalin kerja sama untuk mencari pembiayaan dalam pembuatan film mereka.
4.Terdapatnya ide untuk mengadakan screening film Indonesia di Marseille. Konjen RI Marseille meyambut baik adanya ide tersebut dan menunggu langkah konkrit dari para produser film Indonesia. Jika hal ini dapat terwujud, tentu dapat mendongkrak industri perfilman dan pariwisata Indonesia.
5.Dukungan dari pemerintah sangat diharapkan agar sineas Indonesia dapat berpartisipasi dalam Festival Film Cannes. Ini merupakan ajang yang bagus untuk mempromosikan, serta memperluas jaringan kerja sama dalam bidang industri film.(p/ab)